Kamis, 13 Februari 2014

Jenis Jenis Ikan Air Tawar





Nama : Belida

   Nama : Bilis

Nama : Jelawat

Nama : Kalui

Nama : Kap Kepala Besar





Nama : Kap Rumput

Nama : Kawan

Nama : Kelah

Nama : Keli Bunga

Nama : Ketutu

Nama : Lalang

Nama : Lampam Jawa

Nama : Leekoh

Nama : Patin

Nama : Rung

Nama : Sebarau


Nama : Sepat

Nama : Sia




Talapia merah


















Jenis Jenis Ikan Hias Air Tawar

Jenis-jenis ikan hias air tawar 

Negeri ini memiliki banyak jenis ikan hias air tawar. Menurut catatan Kementerian Kelautan dan Perikanan, saat ini ada lebih dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang diperdagangkan secara global. Dari jumlah itu Indonesia memiliki 400 spesies diantaranya. Namun, hanya 90 spesies yang dibudidayakan secara meluas oleh masyarakat.

Ikan hias air tawar dipandang mempunyai beberapa kelebihan, terutama dari kemudahan budidayanya. Banyak jenis ikan hias air tawar bisa dibudidayakan dengan teknologi dan fasilitas yang murah. Sehingga bisa dilakukan dalam sekala kecil, bahkan untuk usaha rumah tangga sekalipun. Hal ini berbeda dengan ikan hias air laut, selain lebih sulit biasanya memerlukan fasilitas yang mahal. Oleh karena itu, ikan hias air laut masih didominasi oleh hasil tangkapan.

Ikan hias air tawar sebagian besar diproduksi untuk kebutuhan hobi dan sebagian lagi untuk kepentingan penelitian. Beberapa ikan hias air tawar asal Indonesia yang menjadi primadona diantaranya arwana dan cupang. Disamping itu Indonesia juga berhasil mendomestikasi ikan impor seperti,koki, koi, discus dan guppy.

Jenis-jenis paling populer

Berikut ini beberapa jenis ikan hias air tawar yang bernilai ekonomi tinggi, paling banyak dicari dan berpotensi untuk dibudidayakan:

1. Ikan koi

Ikan koi atau Cyprinus carpio L pertamakali dikembangkan di Jepang. Mereka mengembangkannya dari ikan mas (karper). Sekitar tahun 1820-an Jepang berhasil menyilangkan beberapa strain ikan karper menjadi ikan koi dengan warna merah dan putih yang menarik. Kemudian tahun-tahun berikutnya berkembang ikan koi dengan berbagai varian warna menarik lainya. Dari Jepang popularitas ikan hias air tawar ini menyebar ke berbagai belahan dunia lain.

Ikan koi merupakan ikan hias air tawar yang untuk dipelihara di kolam bukan akuarium. Karena daya tarik ikan koi terdapat pada warna-warni menarik yang indah bila dilihat dari atas. Selain itu, ikan koi juga memerlukan ruang gerak yang luas. Jenis ikan hias air tawar ini tidak mudah dikembangbiakan. Perlu sarana yang memadai dan modal yang cukup untuk membuka fasilitas pengembangbiakan ikan koi.

2. Ikan cupang

Ikan cupang atau Betta sp. merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemik Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Habitat asli ikan ini adalah rawa-rawa di daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air yang sedikit air dengan oksigen yang minimal. Cupang bisa disimpan dalam toples terbuka yang tidak beraerasi.

Ikan cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan. Selain warna sisik dan siripnya yang berkilauan, Ikan ini mempunyai sifat agresif. Cupang bisa merobek-robek sesamanya dalam pertempuran yang berlangsung berjam-jam lamanya. Ikan cupang sangat mudah dibudidayakan, bahkan bisa dilakukan dalam skala rumah tangga sekalipun.
Jenis-jenis ikan hias air tawar

3. Ikan arwana

Nama latin ikan hias air tawar ini adalah Scleropages sp. Arwana merupakan salah satu ikan endemik Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu, ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas. Namun saat ini sudah bisa dibudidayakan di kolam-kolam.

Ikan arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang bernilai tinggi. Harga per ekornya untuk ukuran kecil bisa mencapai jutaan rupiah, terutama untuk jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana ada di Kalimantan dan Sumatera.
Jenis-jenis ikan hias air tawar

4. Ikan koki

Ikan koki (Carrasius auratus) masih satu keluarga dengan ikan mas yang biasa dikonsumsi. Pertamakali dikenal sebagai ikan hias di Cina. Namun yang mempopulerkan ikan koki ke seluruh dunia adalah bangsa Jepang. Dari negeri ini, ikan koki menjadi semakin variatif dengan berbagai warna dan bentuknya.

Ikan koki sudah lama masuk ke Indonesia dan dibudidayakan meluas. Sentra produksi koki terbesar ada di Tulungagung, Jawa Timur. Kota ini memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan koki setiap tahunnya. Sebagian besar ditujukan untuk pasar domestik, sebagian lainnya untuk ekspor. Meski harga per ekornya relatif murah, ikan ini gampang dibudidayakan secara massal.

5. Ikan guppy

Ikan guppy (Poecilia reticulate) merupakan ikan dari daerah Amerika Tengah dan Selatan. Ikan ini sangat mudah beradaptasi sehingga penyebarannya meluas ke seantareo bumi. Terdapat catatan pada tahun 1929, di Jawa Barat banyak ditemukan ikan guppy di parit-parit. Saat ini ikan guppy bisa ditemukan di berbagai perairan air tawar di Indonesia.

Ikan guppy merupakan jenis ikan hias air tawar yang gampang dibudidayakan. Ikan guppy bereproduksi secara internal dan melahirkan anak. Anak-anak ikan guppy bisa langsung berenang dengan baik. Guppy kawin dengan memasukan organ gondopodium yang berada pada sirip anal dimasukan kedalam organ telur betina. Dalam satu kali perkawinan dapat menghasilkan 3 kali kelahiran dalam waktu tiga minggu. Seekor indukan betina dapat menghasilkan sekitar 60 burayak.

6. Ikan louhan

Ikan louhan dalam bahasa Inggris Flowerhorn cichlid tidak ditemukan di alam bebas. Ikan hias air tawar ini merupakan hasil persilangan manusia dari berbagai jenis ikan Cichlid. Louhan pertama kali dikembangkan di Malaysia. Banyak orang menyukai ikan ini karena warna sisik dan benjolan dikepalanya. Selain di Malaysia, ikan ini dikembangkan juga di Taiwan.

Kini ikan louhan menyebar ke berbagai negara. Banyak kritik yang dialamatkan pada ikan ini, diantaranya dianggap merusak strain-strain ikan Cichlid. Iklan louhan mempunyai sifat agresif dan bila lepas ke perairan umum bisa menjadi predator bagi ikan lainnya.

7. Ikan discus

Ikan discus (Symphysodon discus) berasal dari perairan Amazon. Disebut discus karena bentuknya seperti piringan (disk) dengan warna-warni yang atraktif. Pembawaan ikan hias air tawar ini sangat tenang dan gerakannya lembut, sehingga disebut raja akuarium. Ikan yang paling besar bisa mencapai diameter 15 cm.

Discus cocok dikembangbiakan di iklim tropis dengan suhu air 25-30oC, tingkat keasaman 6-6,5 pH dan kesadahan 3-5 dH. Untuk pemeliharaan dalam akuarium harus sedikit telaten, karena ikan discus mudah stress.
Jenis-jenis ikan hias air tawar 

Protensi pasar ikan hias air tawar

Secara global perdagangan komoditas ikan hias air tawar jauh lebih besar dari ikan hias air laut, yakni mencapai 85%. Hal ini terjadi karena ikan hias air tawar kebanyakan bisa dibudidayakan, sementara ikan hias air laut lebih banyak dari hasil tangkapan. Semakin hari permintaan ikan hias air tawar semakin terus meningkat. Mungkin karena harganya yang relatif lebih murah dari ikan hias air laut.

Pada beberapa dasawarsa kebelakang, Indonesia hanya mengekspor ikan hias ke Singapura. Dari Singapura, ikan-ikan ini diekspor lagi ke berbagai negara. Namun saat ini, ekspor kita sudah menembus 60 negara dengan nilai lebih dari 50 juta dolar AS dan peningkatan sekitar 9% per tahunnya. Indonesia pun selalu menjadi 5 besar eksportir ikan hias dunia.

Dari sisi keragaman ada lebih dari 300 jenis ikan hias air tawar maupun laut yang menjadi andalan ekspor. Biasanya ikan hias yang layak ekspor diseleksi berdasarkan enam kriteria, yakni ukuran, jenis ikan, keseragaman, keunikan bentuk dan warna, bebas penyakit dan daya adaptasi terhadap lingkungan.

Cara Praktis Memelihara Ikan Cupang

Kiat sukses budidaya ikan cupang 
Ikan cupang merupakan ikan daerah tropis, penyebarannya melingkupi wilayah Asia Tenggara, Pasific hingga ke Afrika. Di alam bebas ikan ini hidup berkelompok, banyak ditemukan di rawa, danau, dan sungai yang arusnya tenang. Ikan cupang menyukai perairan dangkal yang dinaungi tumbuhan air. Makanan ikan cupang adalah kutu air, jentik nyamuk, dan cacing serabut.

Ikan cupang sanggup hidup dalam lingkungan air yang kotor dan minim oksigen. Ikan ini bisa dipelihara dalam toples kecil sekalipun tanpa adanya aerator. Kemampuan ini didapat karena ikan cupang memiliki rongga labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa membuatnya sanggup bertahan pada lingkungan miskin oksigen.

Jenis ikan cupang

Ragam dan jenis ikan cupang yang bisa dibudidayakan cukup banyak. Apalagi dengan banyaknya persilangan yang dikreasikan para peternak. Namun secara umum terdapat dua jenis ikan cupang budidaya, yakni cupang hias dan cupang aduan. Cupang hias dipelihara untuk dinikmati keindahan warna dan bentuknya. Siripnya indah mengembang, gerakannya anggun dengan warna-warni yang atraktif. Sedangkan cupang aduan dipelihara untuk perlombaan adu cupang atau sebatas kesenangan belaka.
Ikan cupang hias biasanya berasal dari jenis Betta splendens, sedangkan cupang aduan berasal dari spesies Betta imbillis dan Betta smaragdina. Selain itu terdapat juga cupang hias aduan yang berasal dari jenis Betta imbillis var. Malaysia, atau populer juga dengan nama cupang panca warna. Jenis cupang ini memiliki warna dan bentuk yang indah sekaligus sifat yang agresif.

Memilih bibit ikan cupang

Untuk mendapat hasil yang optimal baik jumlah maupun mutunya, pilih bibit ikan yang berkualitas. Secara umum bibit yang baik adalah dari keturunan unggul dan dalam kondisi bugar. Pastikan bibit yang akan digunakan sudah masuk dalam fase siap untuk dikawinkan.
Ciri-ciri ikan cupang jantan yang siap memijah:
  • Berumur setidaknya 4-8 bulan
  • Bentuk badan panjang
  • Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
  • Gerakannya agresif dan lincah
Ciri-ciri ikan cupang betina yang siap memijah:
  • Berumur setidaknya 3-4 bulan
  • Bentuk badan membulat menandakan, bagian perut sedikit buncit
  • Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
  • Gerakannya lambat

Pemijahan ikan cupang

Setelah indukan jantan dan indukan betina siap untuk memijah, sediakan tempat berupa wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Selain itu, sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang.

Cara praktis budidaya ikan cupang
Tempat yang diperlukan untuk pemijahan ikan cupang
Dalam satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan hingga 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan pengalaman para peternak, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dan dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat dipanen 30-50 ikan cupang hidup.

Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Karena pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin yang semakin didominasi anak cupang berkelamin betina.
Pemijahan ikan cupang bisa dibilang gampang-gampang susah. Perlu ketelitian dan ketelatenan agar ikan bisa kawin dengan sukses. Berikut ini langkah-langkah untuk meijahkan ikan cupang:
  • Isi tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Seabagai catatan gunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu air yang akan dipakai minimal setidaknya selama satu malam. Hindari penggunaan air dalam kemasan (AMDK) atau air PAM terutama yang berbau kaporit.
  • Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat untuk burayak berlindung. Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat, sekadarnya saja. Bila terlalu banyak, tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
  • Masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan tersebut akan membuat gelembung-gelembung udara. Gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing ikan cupang jantan membuat gelembung, bisa juga dimasukkan ikan cupang betina tetapi dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas gelas akua) dan benamkan kedalam wadah.
  • Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi di pagi hari sekitar pukul 7-10 atau sore hari sekitar pukul 4-6. Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara bising.
  • Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si betina.
  • Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Nah, selama 3 hari kedepan burayak kecil tidak perlu diberi pakan jarena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
  • Setelah tiga hari dari telur menetas, berikan pakan berupa kutu air jenis Moina atau Daphnia. Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena kutu air berpotensi akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak. Dalam satu kali perkawinan biasanya ikan cupang akan menghasilkan 400-1000 butir telur.
  • Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak menetas. Pindahkan burayak tersbeut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk.
  • Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya dan sudah bisa dinikmati keindahannya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.

Pakan ikan cupang

Pakan favorit yang biasa diberikan pada ikan cupang adalah kutu air dan larva nyamuk. Beberapa ada yang memberikan cacing sutera atau cacing serabut lainnya. Pakan ikan cupang sebaiknya diberikan sesering mungkin. Bisa 3-4 kali sehari, semakin sering frekuensinya semakin baik. Sedikit-sedikit tapi sering lebih baik dari pada sekaligus banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko kekanyangan dan penumpukan sisa pakan, yang bisa mengakibatkan penyakit dan kematian.

Pakan kutu air bisa didapatkan di selokan-selokan yang ada air tergenangnya, atau membelinya dari toko akuarium. Kalau tidak memungkinkan, kita bisa membudidayakan kutu air sendiri. Berikut adalah cara mengembangbiakkan kutu air jenis Moina dan Daphnia:
  • Buat kolam semen atau terpal berukuran 1x1x0,5 meter. Isi kolam tersebut dengan air bersih.
  • Siapkan pupuk kandang ayam kering sebanyak 1 kg. Bungkus dengan kain, lalu gantung dengan seutas tali dan celupkan bungkusan tersebut kedalam air.
  • Tebarkan bibit moina sebanyak 2 gram, atau bibit daphnia sebanyak 5 gram.
  • Setelah satu minggu moina sudah bisa dipanen, sedangkan untuk daphnia perlu hingga 3 minggu.

Perawatan ikan cupang

Tidak seperti jenis ikan hias lain, akuarium tempat ikan cupang tidak memerlukan aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air yang minim oksigen. Tidak disarankan untuk memelihara ikan cupang yang telah dewasa dalam satu akuarium. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar. Sebaiknya pelihara ikan cupang dalam wadah yang terpisah.
Khusus untuk ikan cupang aduan, kita bisa memasukannya kedalam toples kaca kecil. Agar ikan lebih agresif dan ganas, tempatkan di tempat yang gelap. Jangan meletakan toples-toples tempat menyimpan ikan secara berdekatan. Karena ikan cupang aduan akan terus dalam kondisi siap menyerang dan membenturkan dirinya kedalam kaca. Berikan sekat tidak tembus pandang diantara toples-toples tersebut.
Gantilah air yang terdapat dalam wadah secara berkala. Lihat apakah ada penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar wadah. Penumpukan tersebut bisa menimbulkan penyakit bahkan kematian pada ikan karena pencemaran air.

Potensi Usaha Budidaya Ikan Air Tawar

budidaya ikan air tawar

Potensi usaha ikan air tawar akan semakin menggiurkan, pada tahun 2021 konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg per tahun. Memang, sebagian besar konsumsi ikan saat ini masih dipasok oleh hasil perikanan tangkap atau ikan laut. Namun diramalkan pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan tangkap. Bahkan tahun 2021 kebutuhan ikan air tawar akan menyentuh angka 172 juta ton per tahun, naik lebih dari 15 persen dari kebutuhan rata-rata saat ini. Angka-angka tersebut dirilis oleh Badan Pangan PBB tahun 2011.
Mengapa demikian, karena perikanan tangkap yang ada saat ini sudah overfishing. Sehingga ikan di laut semakin sulit didapatkan. Bahkan bila tidak ada perubahan model produksi, para peneliti meramalkan pada tahun 2048 tak ada lagi ikan untuk ditangkap. Dengan kata lain, tidak ada lagi menu seafood di piring kita! Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dunia diperlukan peningkatan produksi budidaya ikan air tawar sebagai subtitusi ikan laut. Sehingga kita bisa memberikan ruang kepada biota laut untuk berkembang biak.

Tingkat konsumsi ikan

Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar merupakan pasar potensial untuk produk perikanan. Apalagi fakta saat ini menunjukkan konsumsi ikan perkapita Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan konsumsi penduduk negara berkembang lainnya. Kalau kita menilik pada angka konsumsi perkapita ikan yang dikeluarkan Kementrian Kelautan pada tahun 2011, Indonesia hanya berada diangka 31,5 kg per tahun, bandingkan dengan Malaysia yang mencapai 55,4 kg per tahun. Hanya saja yang menjanjikan adalah pertumbuhan rata-rata atau kenaikan jumlah konsumsi ikan di Indonesia yang naik 16,7 persen per tahun. Jauh diatas Malaysia yang hanya 1,26 persen per tahun.
Seperti diketahui luas, daging ikan mempunyai kandungan gizi yang baik. Ikan dipandang sebagai sumber protein hewani yang baik dibanding sumber lainnya. Dalam daging ikan terdapat asam lemak bebas omega-3, suatu zat yang sangat berguna bagi perkembangan kecerdasan pada anak-anak. Omega-3 juga bermanfaat menekan kolesterol dalam darah. Dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia, kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan semakin tinggi. Ditambah lagi dengan adanya program Gemar Makan Ikan yang dikampanyekan Kementerian Kelautan RI, angka konsumsi akan terus bergerak naik.

Produksi ikan air tawar

Dari sisi produksi, pada tahun 2011 produksi perikanan nasional mencapai 12,39 juta ton. Dari jumlah itu, produksi perikanan tangkap sebanyak 5,41 juta ton dan produksi perikanan budidaya 6,98 juta ton. Dari total produksi perikanan budidaya, jumlah budidaya ikan dalam kolam air tawar menyumbangkan angka hingga 1,1 juta ton. Sisanya adalah budidaya tambak air payau, budidaya di laut, budidaya dalam keramba dan budidaya jaring apung.
Kenaikan produksi budidaya ikan dalam kolam air tawar pun cukup pesat yaitu berkisar 11 persen setiap tahun. Hal ini menujukkan ada gairah besar di masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar. Tentunya pertumbuhan produksi ini mengacu pada permintaan pasar yang terus meningkat.
Lebih dari 70 persen produksi ikan air tawar diserap oleh pasar dalam negeri. Pulau Jawa menjadi penyerap terbesar mengingat jumlah penduduknya yang padat. Apabila dilihat dari potensinya, kebutuhan untuk pulau Jawa saja masih akan terus berkembang. Mengingat, konsumsi per kapita ikan di Jawa masih di bawah konsumsi per kapita di luar Jawa.

Budidaya ikan air tawar

Produksi budidaya ikan air tawar dalam kolam didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila dan gurame. Lima jenis ikan tersebut menyumbang lebih dari 80 persen dari total produksi. Secara umum komersialisasi budidaya ikan air tawar dibagi dua segmen, yaitu pembibitan dan pembesaran. Budidaya pembibitan bertujuan untuk menghasilkan bibit bagi para peternak ikan. Sedangkan budidaya pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan siap konsumsi. Berikut sekilas profil ikan air tawar yang paling banyak diproduksi di Indonesia.

a. Ikan mas


Proses pemijahan ikan mas diluar persiapan indukan memakan waktu 5-7 hari hingga dihasilkan larva. Kemudian larva dibesarkan sampai berukuran 5 cm atau bobot sekitar 2,5 gram satu bulan. Jadi total waktu yang dibutuhkan untuk budidaya pembibitan ikan mas sekitar 5 minggu.
Kemudian ikan dijual kepada peternak pembesaran. Pembesaran untuk ikan mas ada dua segmen yaitu, dari bibit berukuran 2,5 gram menjadi ikan ukuran 50 gram. Waktu yang dibutuhkan satu bulan. Kemudian pembesaran untuk konsumsi, yaitu dari ukuran 50 gram atau 20 ekor per kg menjadi 4 ekor per kg. Untuk tahap ini membutuhkan waktu 3 bulan.

b. Ikan lele


Terdapat tiga jenis lele yang umum dibudidayakan di Indonesia, silahkan lihat jenis-jenis lele budidaya. Segmen pembibitan untuk ikan lele dimulai dari pemijahan dan penetasan telur. Penetasan telur menjadi larva membutuhkan waktu 1-2 hari. Kemudian perlu waktu sekitar 7 hari lagi agar larva kuat untuk dipindahkan. Setelah larva jadi dibutuhkan waktu hingga 1-2 bulan untuk membesarkan ikan lele hingga berukuran 5-10 cm.
Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang bisa dibudidayakan dengan kepadatan tinggi, sekitar 100-300 ekor per meter kubik. Pembesaran ikan lele dimulai dari ukuran 5-10 cm. Untuk membesarkan lele dari jenis sangkuriang sampai ukuran konsumsi sekitar 9-10 ekor per kg dibutuhkan waktu 60 hari, silahkan lihat panduan lengkap budidaya ikan lele. Rasio pakan menjadi daging untuk jenis lele sangkuriang sangat tinggi, bisa mencapai 1:1. Artinya setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan dihasilkan 1 kg peretambahan berat lele.

c. Ikan patin


Pembibitan ikan patin memerlukan keterampilan khusus dan harus dilakukan tenaga terlatih. Pembesaran larva sampai siap di tebar di kolam pembesaran membutuhkan waktu 3-4 minggu. Ada tiga tahap pembesaran larva yaitu umur 1-9 hari, 10-13 hari dan 14-21 hari.
Patin bisa dibesarkan dengan kepadatan 20-30 ekor per meter kubik. Tidak ada patokan ukuran ikan patin siap konsumsi, sangat tergantung selera pasar masing-masing daerah. Biasanya para pembudidaya membesarkan patin hingga panen dalam jangka waktu 6 bulan, apabila lebih dari itu pemeliharaan sudah tidak ekonomis lagi.

d. Ikan nila


Usaha budidaya ikan nila cocok dilakukan di daerah yang memiliki sumber air yang bersih. Nila merupakan ikan air tawar yang mudah dipelihara dan gangguan penyakitnya tidak begitu banyak. Pembibitan nila cukup mudah. Dari sepasang indukan bisa dihasilkan 250-1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas menjadi larva 10-13 hari dalam mulut si induk hingga siap didederkan untuk pembesaran. Waktu persiapan dari telur hingga menjadi benih pembesaran berukuran 5-8 cm atau 5 gram, diperlukan waktu 60 hari.
Pembesaran ikan nila sangat cepat, untuk jenis nila GIFT bisa tumbuh 4,1 gram per hari. Nila jantan dan betina memiliki kemampuan tumbuh yang berbeda. Jantan tumbuh 40 persen lebih cepat dibanding betina. Bila sudah mencapai 200 gram, pertumbuhan nila betina melambat drastis, sedangkan jantan tetap tumbuh. Namun jangan khawatir, saat ini sudah ada teknologi jantanisasi. Dengan teknik tertentu semua nila bisa diubah menjadi jantan. Nila GIFT dikonsumsi pada ukuran 5 ekor per kg, dibutuhkan waktu 4 bulan untuk membesarkan nila di kolam air tawar.

e. Ikan gurame


Perlu beberapa tahapan untuk membibitkan gurame dari mulai pemijahan, penetasan telur dan pemeliharaan larva. Umumnya, larva yang telah menetas dan berumur 8-9 hari sudah siap dipindahkan dan didederkan. Kemudian dibutuhkan waktu pendederan selama 170 hari untuk bisa menghasilkan benih yang siap untuk pembesaran.
Di daerah Cianjur, Jawa Barat ikan gurame biasa dibesarkan sampai ukuran 3-4 kg dan dibudidayakan dikolam-kolam pekarangan. Namun proses pembesaran seperti itu tidak ekonomis kalau dilakukan secara intensif. Kecuali, kita sudah mempunyai saluran pemasaran khusus. Pembesaran ikan gurame sampai tahap konsumsi ukuran 1 kg per ekor dari bibit sebesar 250 gram per ekor memerlukan waktu 4 bulan.