Kamis, 20 Agustus 2015

Danau Hugo Objek Wisata Baru Batanghari


Danau Hugo 
Danau Hugo

MUARABULIAN — Ini merupakan kabar gembira bagi masyarakat Batanghari. Pasalnya, Disporapar Batanghari telah merampungkan master plan objek wisata Danau Hugo di RT.05 Desa Aur Gading, Bathin XXIV.
Berdasarkan master plan, di dalam kawasan danau seluas 24 hektar tersebut dibangun fasilitas bagi pengunjung. Daulatul, Kabid Pariwisata Disporapar Batanghari, mengakui telah memiliki master plan Danau Hugo. 
Master plan tersebut direncanakan akan dibawa ke pemerintah provinsi agar pembangunan yang direncanakan mendapat bantuan. Penataan kawasan Danau Hugo akan diupayakan dibantu provinsi. Paling tidak dana sharing.
Ada beberapa kegiatan yang tertuang dalam master plan. Kegiatan itu terdiri dari pembangunan fasilitas umum berupa tempat duduk dan toilet. Pembangunan jalan dan pembebasan lahan. Ini akan ditawarkan ke provinsi, mana yang mau dibantu.
Pembangunan fasilitas objek wisata Danau Hugo akan dilaksanakan 2016 mendatang. Dispora Batanghari berharap Pemerintah Provinsi Jambi membantu mewujudkan penataan danau yang mengandung kisah menarik tersebut.
Danau Hugo pertama kali ditemukan oleh seorang bernama Barhan Hugo, saat mencari gajah yang mengganggu tanaman warga dan ditemukan mati persis di pinggir danau, Karena Danau belum ada nama, maka nama itu diambil dari nama Barhan Hugo.
Kisah lainnya, di lokasi danau ini ada hamparan tanah sejenis pulau yang ditumbuhi pohon besar dan semak belukar. Konon, di saat tertentu pulau itu bisa berpindah tempat, seperti kapal, sehingga warga menamakannya apung belayar (pulau berjalan).
“Kami nyebutnya apung belayar. Soalnya, saat tertentu pulau itu berpindah tempat,” kata Gun Harapan, tokoh pemuda Desa Aur Gading.
Warga setempat meyakini apung belayar berpindah karena kekuatan mistis. Apung belayar berpindah tempat selalu malam hari. Masyarakat selalu mendapati apung belayar telah berpindah tempat pada pagi harinya. 
Jarak apung belayar itu berpindah tempat sangat jauh. Bisa mencapai lebih dari satu kilometer dari tempat semula.
Danau Hugo merupakan surganya para pencari ikan. Hampir separuh warga Desa Aur Gading menggantungkan hidupnya dengan mencari ikan di danau itu. Anehnya, ikan di Danau Hugo tidak pernah habis, padahal ikan yang diambil mencapai 300 kg sehari.
Anehnya, ikan di Danau Hugo tidak mau bersatu dengan ikan dari luar. Pemkab Batanghari beberapa kali mencoba menabur ribuan bibit ikan nila di sana, namun mati. Tidak satupun ikan nila mampu bertahan hidup di danau ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar