Sebagian
besar wilayah dunia terdiri atas air yang luas. Ikan merupakan organisme
akuatik yang memiliki organ yang komplek dan terdiri atas beberapa organ yang
saling bekerja sama melakukan aktivitas hidup.
Ikan adalah
salah satu hewan yang hidup diperairan dan tergolong hewan yang berdarah
dingin, artinya temperatur tubuhnya mengikuti temperatur air dimana ia berada.
umumnya ikan bernafas dengan menghitup udara dari air dengan mengunakan insang.
Ikan mengambil udara dari permukaan air, bila didalam air kekurangan udara.
Kecuali pada beberapa genus yang mempunyai kantung udara untuk menghisap
oksigen apabila tempat hidupnya didalam lumpur.
Ikan terdapat
di daerah perikanan laut dan daerah perikanan darat. Banyak sekali macam ikan
yang terdapat di daerah perikanan darat. Ikan tersebut dapat di bagi dalam tiga
golongan yaitu Ikan peliharaan, ikan buas, dan ikan liar. Ikan merupakan salah
satu sumber protein bagi manusia, antara lain Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy)
merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia
Tenggara dan China. Yang merupakan salah satu ikan labirint dan secara
taksonomi termasuk famili Osphronemidae.
Ikan gurami
(Osphronemus gouramy) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang
dibudidayakan di kolam dan merupakan ikan asli Indonesia yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi serta salah satu jenis ikan yang senang tinggal diperairan
yang tenang, terbenam, dan dalam seperti kolam, rawa, telaga, danau serta
waduk.
Ikan ini
merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang sudah cukup dikenal dan banyak
diminati di Indonesia. Hal ini karena ikan gurami memiliki kelebihan yaitu rasa
daging yang enak, pemeliharaan mudah serta harga relatif stabil. Ikan ini sudah
lama dikenal orang dan telah banyak di budidayakan. Namun usaha - usaha yang
dilakukan untuk menunjang ke arah budidaya yang intensif belum banyak
dilaksanakan.
Secara
morfologi, ikan ini memiliki garis lateral tunggal, lengkap, dan tidak
terputus. Bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Sirip ekor
membulat.Tingi badan 2.0 s/d 2.1 kali dari panjang standar. Pada ikan muda
terdapat garis -garis tegak berwarna hitam berjumlah 8 sampai 10 dan pada
daerah pangkal ekor terdapat titik hitam bulat.
Gurami juga
memiliki bentuk fisik khas badanya pipih, agak panjang dan lebar. Badan itu
tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar. Mulutnya kecil, letaknya
miring tidak tepat di bawah ujung moncong. Bibir bawah terlihat menonjol
sedikit dibandingkan bibir atas. Bibir atas dapat disembulkan singga terlihat
monyong.
Penampilan
gurami dewasa berbeda dengan gurami yang masih muda. Perbedaan itu dapat
diamati berdasarkan ukuran tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Warna dan
perilaku gurame muda jauh lebih menarik dibandingkan gurame dewasa. Pada gurami
muda pun terdapat delapan buah garis tegak. Bintik gelap dengan pinggiran
berwarna kuning atau keperakan terdapat pada bagian tubuh diatas sirip dubur
dan pada dasar sirip dada terdapat bintik hitam.
Di alam,
gurami mendiami perairan yang tenang dan tergenang seperti rawa, situ, dan
danau. Di sungai yang berarus deras, jarang dijumpai ikan gurami. Kehidupannya
yang menyukai perairan bebas arus itu terbukti ketika gurami sangat mudah
dipelihara di kolam-kolam tergenang. Suhu ideal untuk gurami adalah 24 - 28 0C.
Peternak
gurami membedakan ada 6 macam varietas atau strain gurami berdasarkan daya
produksi telur, kecepatan tumbuh, ukuran/bobot maksimal gurami dewasa.
Masing-masing adalah Angsa (soang, geese gourami), Jepun (jepang, japonica),
Blausafir, Paris, Bastar (pedaging), dan Porselan. Selain 6 strain diatas,
berdasarkan warna terdapat Gurami Hitam, Albino (putih), dan Belang. Gurami hitam
paling banyak dijumpai, sedangkan yang lain jarang. Hal tersebut disebabkan
gurami albino dan belang kurang disukai, karena pertumbuhannya yang sangat
lambat.
Gurami
sangat menyukai daun - daun sabagai makanannya. Upaya untuk mencarikan
pengganti daun-daun yang disukai gurami sekaligus merupakan kunci untuk
membongsorkan tubuh gurami, yang dianggap cukup efektif dewasa ini dengan
menyediakan makanan tambahan yang mempunyai kandungan protein yang cukup
tinggi. Ada 3 jenis makanan tambahan, yaitu Pellet, Keong Emas, dan Serangga
(Jangkrik).
Gurami juga
dapat terserang penyakit saat dibudidayakan. Jenis penyakit yang sering
mengganggu dalam budidaya gurami adalah penyakit bintik putih (White spot) yang
disebabkan jenis protozoa Ichthyopthirius multifilis yang menyerang benih dan
induk ikan gurami. Protozoa ini menjadi parasit yang sulit diberantas karena
kehadirannya sering kali diliputi oleh lendir yang sulit ditembus oleh larutan
obat. Mereka menyerang ikan dibawah selaput lendir ikan yang merupakan benteng
pertahanan utama bagi ikan gurami.
Selain itu,
jenis penyakit yang juga sering menyerang induk ikan gurami adalah Argulus
indicus. Parasit ini tergolong Crustacea tingkat rendah yang hidup sebagai
ektoparasit. Argulus indicus menempel pada sirip atau sisik pada induk ikan
gurami.
YSPNA