Selasa, 22 September 2015

Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)




Sebagian besar wilayah dunia terdiri atas air yang luas. Ikan merupakan organisme akuatik yang memiliki organ yang komplek dan terdiri atas beberapa organ yang saling bekerja sama melakukan aktivitas hidup.

Ikan adalah salah satu hewan yang hidup diperairan dan tergolong hewan yang berdarah dingin, artinya temperatur tubuhnya mengikuti temperatur air dimana ia berada. umumnya ikan bernafas dengan menghitup udara dari air dengan mengunakan insang. Ikan mengambil udara dari permukaan air, bila didalam air kekurangan udara. Kecuali pada beberapa genus yang mempunyai kantung udara untuk menghisap oksigen apabila tempat hidupnya didalam lumpur.

Ikan terdapat di daerah perikanan laut dan daerah perikanan darat. Banyak sekali macam ikan yang terdapat di daerah perikanan darat. Ikan tersebut dapat di bagi dalam tiga golongan yaitu Ikan peliharaan, ikan buas, dan ikan liar. Ikan merupakan salah satu sumber protein bagi manusia, antara lain Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan China. Yang merupakan salah satu ikan labirint dan secara taksonomi termasuk famili Osphronemidae.

Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakan di kolam dan merupakan ikan asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta salah satu jenis ikan yang senang tinggal diperairan yang tenang, terbenam, dan dalam seperti kolam, rawa, telaga, danau serta waduk.

Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang sudah cukup dikenal dan banyak diminati di Indonesia. Hal ini karena ikan gurami memiliki kelebihan yaitu rasa daging yang enak, pemeliharaan mudah serta harga relatif stabil. Ikan ini sudah lama dikenal orang dan telah banyak di budidayakan. Namun usaha - usaha yang dilakukan untuk menunjang ke arah budidaya yang intensif belum banyak dilaksanakan.

Secara morfologi, ikan ini memiliki garis lateral tunggal, lengkap, dan tidak terputus. Bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Sirip ekor membulat.Tingi badan 2.0 s/d 2.1 kali dari panjang standar. Pada ikan muda terdapat garis -garis tegak berwarna hitam berjumlah 8 sampai 10 dan pada daerah pangkal ekor terdapat titik hitam bulat. 

Gurami juga memiliki bentuk fisik khas badanya pipih, agak panjang dan lebar. Badan itu tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar. Mulutnya kecil, letaknya miring tidak tepat di bawah ujung moncong. Bibir bawah terlihat menonjol sedikit dibandingkan bibir atas. Bibir atas dapat disembulkan singga terlihat monyong.

Penampilan gurami dewasa berbeda dengan gurami yang masih muda. Perbedaan itu dapat diamati berdasarkan ukuran tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Warna dan perilaku gurame muda jauh lebih menarik dibandingkan gurame dewasa. Pada gurami muda pun terdapat delapan buah garis tegak. Bintik gelap dengan pinggiran berwarna kuning atau keperakan terdapat pada bagian tubuh diatas sirip dubur dan pada dasar sirip dada terdapat bintik hitam.

Di alam, gurami mendiami perairan yang tenang dan tergenang seperti rawa, situ, dan danau. Di sungai yang berarus deras, jarang dijumpai ikan gurami. Kehidupannya yang menyukai perairan bebas arus itu terbukti ketika gurami sangat mudah dipelihara di kolam-kolam tergenang. Suhu ideal untuk gurami adalah 24 - 28 0C.

Peternak gurami membedakan ada 6 macam varietas atau strain gurami berdasarkan daya produksi telur, kecepatan tumbuh, ukuran/bobot maksimal gurami dewasa. Masing-masing adalah Angsa (soang, geese gourami), Jepun (jepang, japonica), Blausafir, Paris, Bastar (pedaging), dan Porselan. Selain 6 strain diatas, berdasarkan warna terdapat Gurami Hitam, Albino (putih), dan Belang. Gurami hitam paling banyak dijumpai, sedangkan yang lain jarang. Hal tersebut disebabkan gurami albino dan belang kurang disukai, karena pertumbuhannya yang sangat lambat. 

Gurami sangat menyukai daun - daun sabagai makanannya. Upaya untuk mencarikan pengganti daun-daun yang disukai gurami sekaligus merupakan kunci untuk membongsorkan tubuh gurami, yang dianggap cukup efektif dewasa ini dengan menyediakan makanan tambahan yang mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Ada 3 jenis makanan tambahan, yaitu Pellet, Keong Emas, dan Serangga (Jangkrik).

Gurami juga dapat terserang penyakit saat dibudidayakan. Jenis penyakit yang sering mengganggu dalam budidaya gurami adalah penyakit bintik putih (White spot) yang disebabkan jenis protozoa Ichthyopthirius multifilis yang menyerang benih dan induk ikan gurami. Protozoa ini menjadi parasit yang sulit diberantas karena kehadirannya sering kali diliputi oleh lendir yang sulit ditembus oleh larutan obat. Mereka menyerang ikan dibawah selaput lendir ikan yang merupakan benteng pertahanan utama bagi ikan gurami.

Selain itu, jenis penyakit yang juga sering menyerang induk ikan gurami adalah Argulus indicus. Parasit ini tergolong Crustacea tingkat rendah yang hidup sebagai ektoparasit. Argulus indicus menempel pada sirip atau sisik pada induk ikan gurami.


YSPNA

1 komentar: